Kembalinya Jafar
Plot
Kembalinya Jafar dimulai dengan pelarian Jafar yang tak terduga dari lampu ajaib, tempat dia terperangkap selama berabad-abad. Sebagai jin yang sangat berkuasa, Jafar bertekad untuk membalas dendam pada Aladdin, yang telah menggagalkan rencananya dan mengirimnya ke tidur abadinya. Saat Jafar menjelajahi dunia modern, dia menjadi kecewa dengan kurangnya rasa hormat dan ketakutan yang mengelilinginya. Dia mencari mitra kejahatan baru, seorang penyihir yang menggoda dan licik bernama Iago, yang berbagi hasratnya untuk kekuasaan dan balas dendam. Sementara itu, Aladdin hidup bahagia selamanya dengan Putri Jasmine, setelah menikahinya dan memperkuat cinta mereka. Namun, kebahagiaan mereka berumur pendek karena kembalinya Jafar ke tempat kejadian memicu serangkaian peristiwa yang membahayakan kebahagiaan mereka. Jafar, yang dipersenjatai dengan kekuatan barunya dan Iago di sisinya, mulai mendatangkan malapetaka di Agrabah, menggunakan kelicikan dan sihirnya untuk memanipulasi orang lain dan memajukan agendanya sendiri. Saat Aladdin dan Jasmine mencoba menghentikannya, mereka mendapati diri mereka berhadapan dengan musuh yang tangguh, termasuk antek Jafar yang kuat dan lanskap berbahaya. Saat pertempuran antara kebaikan dan kejahatan semakin intensif, Aladdin dan teman-temannya harus menggunakan semua akal dan keberanian mereka untuk mengakali Jafar dan menyelamatkan Agrabah dari kehancuran. Sepanjang jalan, Aladdin juga belajar pelajaran berharga tentang tanggung jawab, kesetiaan, dan makna sebenarnya menjadi seorang pahlawan. Kembalinya Jafar adalah petualangan penuh aksi yang menghadirkan kembali karakter-karakter tercinta dari film Aladdin asli sambil memperkenalkan karakter-karakter baru. Dengan perpaduan humor, kegembiraan, dan hati, sekuel ini menawarkan sesuatu untuk semua orang, menjadikannya tontonan wajib bagi para penggemar klasik Disney.
Ulasan
Jordan
The animation quality definitely took a noticeable dip.
Pearl
The quality drops off drastically compared to the first film, with the animation noticeably inferior. Jafar's demise feels contrived and unsatisfying, more like a plot-driven convenience than a natural conclusion. Aladdin's character lacks the depth and charm he had in the original. The Genie's pop culture references and the antics of Abu and the Magic Carpet remain consistent, and Princess Jasmine is still alluring, though she seems to have lost some of the captivating magnetism from the first movie. It's clear that the trilogy started its rapid decline with this second installment.
Joy
Iago is such a delightfully sadistic character.
Melanie
Very rough around the edges.
Brooklyn
Villainous Jafar is back with a vengeance, escaping the magic lamp as an omnipotent genie, hell-bent on exacting revenge against his arch-nemesis Aladdin. With action-packed sequences such as aerial battles on winged horses and heart-stopping escapes from flames engulfing buildings, this sequel promises to be just as thrilling as its predecessor. However, the plot's reliance on familiar tropes and supporting characters' lack of development hold it back from reaching its full potential. Nonetheless, The Return of Jafar is an enjoyable ride full of excitement and adventure.