Haus

Plot
Sung-kyu Kim, seorang pastor Lutheran Korea yang saleh dan dihormati, berjuang untuk mengatasi beban virus misterius dan tak tersembuhkan yang menghancurkan kotanya. Ketika virus terus menyebar, menginfeksi ribuan orang, keputusasaan untuk mencari obat tumbuh seiring dengan kepanikan. Dihadapkan pada kemungkinan menyaksikan jemaatnya binasa, Pastor Kang memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri. Dia menjadi sukarelawan untuk berpartisipasi dalam prosedur eksperimental yang menjanjikan penyembuhan ajaib untuk virus mematikan tersebut. Dengan keyakinan bahwa perawatan ini akan membawanya lebih dekat kepada Tuhannya, Pastor Kang mengenakan jubah iman, merangkul proses eksperimental. Perawatan tersebut tampaknya efektif, dan secercah harapan mulai bersinar menembus keputusasaan. Namun, segera menjadi jelas bahwa perawatan tersebut memiliki harga yang mahal: Pastor Kang menyerah pada virus tersebut, meninggalkan komunitas yang hancur dan seorang teman masa kecil yang berduka, Tae-jun. Saat Pastor Kang terbaring di ranjang kematiannya, hidupnya meredup dalam bayang-bayang keputusasaan. Namun, dalam sebuah takdir yang menentang pemahaman iman manusia, Pastor Kang hidup kembali. Pada saat inilah matanya bertemu dengan darah yang telah ditransfusikan ke dalam nadinya dalam upaya untuk menyelamatkan hidupnya. Infus darah yang tampaknya ajaib ini memiliki asal yang misterius, sebuah rahasia yang kemudian mulai dipahami oleh Pastor Kang, yang dibangkitkan dari kematian. Pastor Kang sekarang didorong oleh dahaga yang tak terpuaskan, keinginan yang menghabiskan seluruh esensinya sebagai seorang pria beriman. Saat pastor yang dulunya saleh berjalan melalui jalan-jalan Seoul, dikelilingi oleh orang-orang yang sama yang telah dia rawat dengan penuh kasih sayang, dia menjadi semakin terlepas dari kehidupan sebelumnya. Tubuhnya mendambakan cairan merah tua yang membawanya kembali ke kehidupan, sementara pikirannya bergulat dengan konflik antara iman dan keinginan gelap yang sekarang ia pelihara. Saat dia menavigasi keberadaannya yang baru, Pastor Kang tidak bisa tidak tertarik pada istri teman masa kecilnya, Tae-ju. Dia mewujudkan rasa kemurnian dan kepolosan yang sekarang dia idamkan dengan nafsu yang tak terkendali. Perselingkuhan tragis ini tidak hanya menyiapkan panggung untuk konflik proporsi epik tetapi juga memaksa Pastor Kang untuk menghadapi kekuatan gelap dan jahat yang mengatur keberadaannya. Sepanjang film, Pastor Kang berjuang dengan keinginan iblisnya sendiri, dahaga yang tak henti-hentinya akan darah manusia yang ia perjuangkan untuk dipahami dan dilawan. Namun, itu adalah cinta yang membedakannya dari kegelapan yang mengancamnya. Dengan setiap ciuman, dengan setiap pandangan pada istri teman masa kecilnya, Pastor Kang diingatkan akan tugas ilahinya dan perannya di mata Tuhan. Dia merasa bertentangan, terjebak di antara rasa lapar yang tak terpuaskan akan darah dan cinta yang memberinya harapan untuk penebusan. Dengan Tae-ju di sisinya, Pastor Kang mulai menemukan kembali pria yang pernah ia menjadi. Mereka tumbuh lebih dekat, dan kedalaman cinta mereka membawa serta pemahaman baru tentang pria yang telah menjadi Pastor Kang. Pastor yang dulunya saleh mulai melihat secercah penebusan, kesempatan untuk melepaskan diri dari kutukan dahaga barunya dan dilahirkan kembali, kali ini dalam cinta Tae-ju dan imannya yang tak tergoyahkan. Garis antara baik dan jahat mulai kabur, dan batasan moral yang pernah mengatur tindakan Pastor Kang mulai runtuh. Namun, bahkan dalam menghadapi kegelapan yang tak terbayangkan, ia menemukan kekuatan dalam cintanya pada Tae-ju, yang memungkinkannya untuk menemukan penghiburan dalam harapan pengampunan dan awal yang baru. Saat Pastor Kang bergulat dengan iblis batinnya dan berjuang melawan godaan untuk menyerah pada dahaganya, ia dipaksa untuk menghadapi kedalaman terdalam dari kondisi manusia dan kengerian yang ada di dalamnya. Dalam Haus, sutradara Park Chan-wook dengan ahli merajut jaring intrik dan ketegangan, membenamkan зрительный dalam dunia yang bergejolak dari seorang pria yang terpecah antara iman dan nafsu darah. Romansa gothic gelap ini dengan ahli mengeksplorasi batas-batas emosi manusia dan kerentanan inheren kita terhadap kegelapan di dalam diri kita semua. Saat film mencapai kesimpulan klimaksnya, Pastor Kang bertemu langsung dengan pilihan-pilihan yang akan menentukan nasibnya dan masa depan cintanya yang tak tergoyahkan untuk Tae-ju, yang tetap teguh dalam komitmennya untuk membawa harapan kembali kepada seorang pria yang berjuang dengan nafsu baru untuk esensi yang membuat kita manusia: darah.
Ulasan
