Tokyo Sonata

Tokyo Sonata

Plot

Tokyo Sonata adalah film drama yang mengharukan dan menggugah pikiran yang ditulis dan disutradarai oleh Kiyoshi Kurosawa. Film ini menceritakan kisah keluarga Kurishima, yang kehidupannya yang tampak biasa saja mulai terurai ketika kepala keluarga kehilangan pekerjaannya. Film ini berpusat pada kepala keluarga, Ryota (diperankan oleh Teruyuki Kagawa), yang merupakan mantan manajer menengah di sebuah perusahaan besar. Namun, dia mengalami PHK mendadak dan tak terduga, meninggalkan keluarga tanpa pendapatan tetap. Saat Ryota berjuang untuk mencari pekerjaan baru, rasa identitas dan tujuannya mulai hancur. Dia mengambil berbagai pekerjaan rendahan, mulai dari menjual penyedot debu dari pintu ke pintu hingga bekerja sebagai petugas toko, tetapi tidak satu pun dari posisi sementara ini yang memberinya kepuasan atau rasa memiliki seperti yang pernah dia miliki di pekerjaan lamanya. Sementara ayahnya berjuang untuk menemukan tempatnya di dunia, putra mereka, Tōru (diperankan oleh putra Koji Yakusho, Koki), mulai menemukan hiburan dalam pelajaran piano. Tōru, yang seumuran dengan ayahnya ketika dia mulai bermain piano, mengembangkan ketertarikan pada instrumen tersebut dan memutuskan untuk menekuninya sebagai potensi jalur karier. Ibunya, Megumi (diperankan oleh Kyoko Koizumi), mendukung semangat Tōru, tetapi ayahnya Ryota menolak gagasan itu, memandang musik sebagai pengejaran yangMainkan gratis. Saat situasi keuangan keluarga memburuk dan upaya Ryota untuk mencari pekerjaan baru gagal, kecintaan Tōru pada piano tetap menjadi sumber kenyamanan dan kegembiraan yang konstan. Dia mulai menghabiskan lebih banyak waktu untuk berlatih dan akhirnya memutuskan untuk mengikuti audisi untuk sekolah musik bergengsi. Terlepas dari keberatan ayahnya, ibu Tōru mendorongnya untuk mengikuti mimpinya, dan dia diterima dari sekolah tersebut. Berita ini menjadi pengingat yang menyakitkan bagi Ryota akan kegagalannya sendiri dan kekecewaan yang dia rasakan dalam hidupnya. Sementara itu, perilaku Ryota menjadi semakin tidak menentu dan menarik diri. Dia mulai menyembunyikan keadaan sebenarnya dari keluarganya, bahkan sampai membuat pekerjaan fiktif sebagai sales untuk mempertahankan ilusi normal. Namun, fasadnya yang rapuh mulai runtuh ketika perjuangan keluarga menjadi lebih jelas. Saat cerita terungkap, menjadi jelas bahwa disintegrasi keluarga bukan hanya akibat dari kehilangan pekerjaan Ryota, tetapi juga merupakan cerminan dari tekanan dan harapan masyarakat yang ditempatkan pada individu. Kegagalan Ryota untuk beradaptasi dengan pasar kerja yang berubah dan tekanan untuk menyesuaikan diri dengan gagasan tradisional tentang kesuksesan berfungsi sebagai komentar tentang tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh Jepang modern. Sepanjang film, hubungan rumit Ryota dan Tōru berada di garis depan. Interaksi mereka sering tegang dan penuh dengan kebencian yang tak terucapkan, tetapi seiring berjalannya cerita, menjadi jelas bahwa mereka berbagi ikatan yang mendalam. Kecintaan Tōru pada piano berfungsi sebagai sumber kenyamanan dan hubungan di antara keduanya, menawarkan sekilas masa lalu ketika kehidupan Ryota lebih stabil dan memuaskan. Judul film, Tokyo Sonata, adalah referensi untuk gagasan bahwa cerita itu terjadi di Tokyo, tetapi juga berfungsi sebagai metafora untuk suara-suara sumbang dan tidak selaras yang merasuki kehidupan keluarga. Piano, yang sering menjadi simbol harapan dan keindahan, juga berfungsi sebagai pengingat akan disonansi dan kekacauan yang merasuki dunia keluarga. Pada akhirnya, Tokyo Sonata adalah eksplorasi pengalaman manusia yang mengharukan dan menggugah pikiran. Film ini menyoroti kompleksitas hubungan keluarga, tekanan ekspektasi masyarakat, dan kerapuhan jiwa manusia. Melalui pertunjukan yang bernuansa, sinematografi yang indah, dan penceritaan yang kuat, Tokyo Sonata menawarkan penggambaran yang sangat menyentuh dan relatable dari sebuah keluarga yang berjuang untuk mengatasi tantangan kehidupan modern.

Tokyo Sonata screenshot 1
Tokyo Sonata screenshot 2
Tokyo Sonata screenshot 3

Ulasan