War Dogs

Plot
War Dogs adalah film komedi-drama kriminal biografi Amerika tahun 2016 yang disutradarai oleh Todd Phillips dan ditulis oleh Phillips dan Jason Smilovic. Film ini didasarkan pada kisah nyata David Packouz, seorang terapis pijat muda, dan Efraim Diveroli, seorang pedagang senjata muda, yang membentuk perusahaan bernama AEY Inc. dan memenangkan kontrak $300 juta dari Pentagon untuk mempersenjatai sekutu Amerika di Afghanistan. Film ini dimulai pada tahun 2004, dengan David Packouz (diperankan oleh Miles Teller), seorang terapis pijat berusia 22 tahun, menjalani kehidupan yang nyaman di South Florida. David menjalin hubungan jangka panjang dengan Iz (diperankan oleh Ana de Armas) dan berbagi apartemen dengan tiga pria lainnya. Dia puas dengan hidupnya tetapi merasa tidak terpenuhi dengan pekerjaannya sebagai terapis pijat. Iz, di sisi lain, adalah seorang perawat dan sedang belajar untuk menjadi seorang dokter. Keduanya saling mencintai dan ingin memulai sebuah keluarga. Suatu hari, teman David, Efraim Diveroli (diperankan oleh Jonah Hill), seorang pedagang senjata muda dan karismatik, muncul di apartemen David. Efraim memiliki seorang saudara laki-laki, Ilan (diperankan oleh Ben Schwartz), yang merupakan seorang pelawak dan seorang bintang hip-hop wannabe. Efraim telah menghasilkan banyak uang dengan menjual senjata ringan dan amunisi ke berbagai negara, termasuk Afghanistan. Dia meyakinkan David untuk bergabung dengannya dalam usaha bisnisnya, dan pada awalnya, David ragu-ragu. Namun, pesona dan antusiasme Efraim akhirnya memenangkannya. David dan Efraim membentuk perusahaan bernama AEY Inc. dan mulai membeli peralatan militer surplus dari bekas Yugoslavia. Mereka juga mempekerjakan beberapa karyawan, termasuk Bradley (diperankan oleh Brandon Short), seorang perekrut santai yang merokok ganja. Seiring pertumbuhan perusahaan, demikian pula ambisi mereka. Mereka mulai memasok senjata ringan dan amunisi ke militer AS di Afghanistan, dan mereka memenangkan kontrak $300 juta dari Pentagon. Kontrak tersebut merupakan rejeki nomplok bagi David dan Efraim, tetapi juga membuat mereka terpapar ke sisi gelap perdagangan senjata. Mereka diminta untuk memasok jutaan butir amunisi ke militer, tetapi mereka tidak memiliki sumber daya atau infrastruktur untuk memenuhi kontrak tersebut. Efraim, yang lebih berpengalaman dalam perdagangan senjata, memimpin dalam menavigasi kompleksitas kontrak, sementara David lebih memperhatikan logistik dan operasi perusahaan. Saat tenggat waktu kontrak semakin dekat, hubungan David dan Efraim dengan karyawan dan pemasok mereka mulai memburuk. Bradley, yang semakin paranoid, khawatir tentang potensi risiko bekerja di perdagangan senjata. Ilan, yang selalu menjadi sedikit meriam lepas, mulai membuat keputusan ceroboh yang membahayakan perusahaan. Sementara itu, Pentagon, yang kurang memperhatikan AEY Inc. sampai sekarang, mulai meneliti praktik perusahaan. David, yang selalu menjadi mitra yang lebih serius dan bertanggung jawab dari keduanya, mulai kehilangan kepercayaan pada kepemimpinan Efraim. Dia khawatir bahwa obsesi Efraim dengan uang dan kontrak mengaburkan penilaiannya dan membahayakan perusahaan. Saat ketegangan antara kedua mitra meningkat, David mulai mempertanyakan apakah dia melakukan kesalahan dengan bergabung dengan Efraim dalam usaha bisnis ini. Nada film berubah di babak terakhir, dari komedi-drama menjadi drama yang lebih gelap. Konsekuensi dari tindakan David dan Efraim mulai mengejar mereka, dan mereka terpaksa menghadapi realitas perdagangan senjata. Dalam sebuah adegan dramatis dan intens, pemerintah AS membekukan aset AEY dan mengambil alih perusahaan. David dibiarkan mengambil puing-puing dan menangani akibat skandal tersebut. Pada akhirnya, karakter David diubah oleh pengalamannya dalam perdagangan senjata. Dia menyadari bahwa dia terlalu naif tentang dunia dan konsekuensi dari tindakannya. Dia putus dengan Iz, yang dapat dimengerti ketakutan dengan prospek membesarkan sebuah keluarga dengan seseorang yang terlibat dalam urusan yang teduh. Saat kredit bergulir, David terlihat berjalan menjauh dari reruntuhan hidupnya, bertekad untuk membangun kembali dan bergerak maju. Film ini berakhir dengan nada ambigu, membuat penonton bertanya-tanya tentang masa depan David dan apakah dia akan pernah menemukan penebusan. Akankah dia bisa menghilangkan rasa bersalah dan malu atas keterlibatannya dalam perdagangan senjata, atau akankah dia selamanya diubah oleh pengalamannya? Akhir dari film ini sengaja suram dan meresahkan, sebuah kesimpulan yang cocok untuk sebuah film yang bersifat komedi dan mengganggu di sepanjang film.
Ulasan
Sage
To think these two dudes in their early twenties managed to make a fortune trafficking arms, and only got sentenced to 4 years and 7 months for breaking the law - gotta say, America sure is something else.
Judah
From the director of "The Hangover" + a buddy comedy vibe + based on a true story: "How to Register a Shell Company to Trade Weapons?" - a classic tutorial. The opening and the Iraq highway scenes have a strong "Hangover" vibe, but the ending is a bit weak... 4-star recommendation.
Josephine
Albania's 30-40 year old ammunition stockpiles... They just had to drag China's name into it... What a shame... The movie's soundtrack... a tasteful choice, it's a plus. 4-star recommendation.
Isaac
Thought it would be another raunchy "Hangover" type movie, but it turned out to be a serious, arms-dealing version of "The Wolf of Wall Street." Based on a true story, the plot and pacing are good. Greed is a biting dog (and they fell because of China, haha). An extra star for the two leads. To be honest, these two most talented actors in their 20s being in this script is a waste of their talent...
Bridget
Someone commented that movies with Leonard Cohen soundtracks are all great. I'd argue that movies with Pink Floyd soundtracks are great too!
Rekomendasi
