X+Y

X+Y

Plot

X+Y adalah drama perkembangan diri yang mengharukan, yang dengan indah menangkap perjuangan dan kemenangan seorang anak muda berbakat matematika, Jason Shilling. Jason, diperankan oleh Asa Butterfield, adalah seorang remaja yang canggung secara sosial dan kesepian yang menghabiskan sebagian besar hidupnya terbatas pada dunia angka, mengabaikan interaksi dan hubungan sosialnya. Perhatian utamanya adalah matematika, dan keterampilan luar biasanya membuatnya mendapatkan tempat di sekolah matematika yang kompetitif. Kehidupan Jason mengalami transformasi yang signifikan ketika ia terpilih untuk bergabung dengan tim Inggris untuk Olimpiade Matematika Internasional (IMO). Dia menemukan dirinya di antara siswa matematika berbakat lainnya, termasuk Richard (Rafe Spall), pemimpin baru tim, yang menjadi teman sekamar dan mentornya. Terlepas dari bakatnya yang luar biasa, Jason berjuang untuk berinteraksi dengan teman-temannya dan mengekspresikan emosinya dengan cara yang dapat diterima secara sosial. Setibanya di kamp IMO, Jason bertemu dengan anggota tim lainnya, termasuk Alice (Milo Parker), seorang penggemar matematika yang ceria, dan Al (Callum Turner), seorang pemuda menawan dari keluarga kaya. Namun, Jason merasa terintimidasi oleh karisma Al dan berjuang untuk terhubung dengan rekan-rekan tim barunya. Richard, menyadari potensi besar Jason, mengambil inisiatif untuk mengajari Jason keterampilan sosial penting dan membantunya mengatasi kecanggungannya. Saat Jason mulai menjalin persahabatan dengan rekan timnya, ia mulai menjelajahi pedesaan Inggris bersama teman-teman barunya. Kebebasan yang baru ditemukan ini membantunya untuk membuka diri dan mengembangkan kepribadian yang lebih riang. Namun, rasa tidak aman Jason tetap ada, dan ia mulai merasa kewalahan oleh tekanan untuk tampil luar biasa di IMO. Kembali di kota asalnya, ayah Jason, James (Sally Hawkins), sangat prihatin tentang bisnis keluarga mereka yang sedang berjuang. Stres James memengaruhi kepercayaan diri Jason, membuatnya mempertanyakan keputusannya untuk mengejar hasratnya pada matematika. Terlepas dari kesulitan yang dihadapinya, tekad Jason untuk berhasil dan unggul dalam IMO tumbuh setiap hari. Saat kompetisi IMO mendekat, Jason menghadapi tekanan hebat dari dalam dan luar timnya. Dia berjuang untuk menyeimbangkan keinginannya sendiri dengan harapan orang tuanya dan keinginannya untuk menyesuaikan diri. Tim Inggris berada di bawah tekanan besar, dan Jason dipaksa untuk membuat pilihan yang sulit: mengejar hasratnya pada matematika dan mengambil risiko kekecewaan atau menyerah pada rasa takut akan kegagalan. Pada malam IMO, Jason menghadapi beban emosional yang telah ia pikul begitu lama. Dia menyadari bahwa kemampuan matematikanya dan kecanggungan sosialnya tidak saling eksklusif dan bahwa kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kinerja. Terinspirasi oleh kata-kata penyemangat dari rekan timnya dan dukungan yang tak tergoyahkan dari Richard, Jason mendapatkan kepercayaan diri baru dan perspektif yang segar. Bertanding di IMO, Jason tampil sangat baik, baik di babak individu maupun di babak tim. Dia membuktikan kepada dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya bahwa dia lebih dari sekadar seorang ahli matematika; dia adalah individu yang cakap, bertekad, dan layak. Saat Jason kembali ke rumah untuk keluarganya dan teman-temannya, dia telah mengalami transformasi yang luar biasa, yang akan memungkinkannya untuk menavigasi kompleksitas kehidupan dengan lebih mudah, tenang, dan percaya diri. Film ini dengan indah menangkap kompleksitas pengalaman manusia, menawarkan eksplorasi yang bernuansa tentang identitas, persahabatan, dan ketekunan. Ini mengingatkan kita bahwa kesuksesan adalah sebuah perjalanan dan bukan tujuan dan bahwa merangkul hasrat seseorang, dengan semua tantangan yang menyertainya, sangat penting untuk pertumbuhan pribadi dan penemuan diri.

Ulasan