Y Tu Mamá También
Plot
Saat matahari menyinari jalanan Meksiko yang berdebu, dua sahabat karib, Tenoch (Diego Luna) dan Julio (Fernando Álvarez), memulai perjalanan yang akan mengubah hidup mereka selamanya. Tahunnya adalah 2001, dan para remaja ini sedang libur musim panas, mencoba memahami identitas, hubungan, dan kebangkitan seksual mereka. Katalis untuk petualangan ini adalah Luisa Cortés (Maribel Verdú), seorang wanita memikat dan misterius berusia sekitar 30-an yang baru saja mengakhiri pernikahan yang penuh gejolak. Dengan dua putra kecilnya, dia mengajak para remaja ini dalam perjalanan darat ke kota pantai Tijuana, menjanjikan mereka pengalaman yang liar dan tak terlupakan. Saat mereka melaju di jalan terbuka, Tenoch dan Julio mendapati diri mereka menjelajahi wilayah yang belum dipetakan - baik secara fisik maupun emosional. Mereka menghadapi rasa tidak aman, keinginan, dan ketakutan mereka sendiri saat terlibat dalam percakapan yang sama-sama berwawasan dan canggung. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan sejumlah karakter yang penuh warna, termasuk mantan suami Luisa, Bruno (Carlos Paredes), dan keluarganya yang eksentrik. Melalui serangkaian sketsa, penulis-sutradara Alfonso Cuarón dengan ahli menjalin tema-tema identitas, kelas, dan mortalitas saat ketiganya menghadapi kompleksitas kehidupan. Film ini adalah eksplorasi pedih tentang kondisi manusia, membahas topik-topik seperti maskulinitas, seksualitas, dan pencarian makna di dunia yang berubah dengan cepat. Saat perjalanan berlangsung, Tenoch dan Julio mendapati diri mereka tertarik pada kehadiran Luisa yang penuh teka-teki, masing-masing mencoba menguraikan motivasi dan keinginannya. Sementara itu, Luisa berjuang dengan iblisnya sendiri, bergulat dengan konsekuensi dari perceraiannya baru-baru ini dan beratnya tanggung jawab sebagai seorang ibu tunggal. Melalui karakter-karakternya yang bernuansa dan latar yang kaya detail, Y Tu Mamá También menawarkan penggambaran yang pedih tentang masa remaja, persahabatan, dan pencarian koneksi di dunia yang kacau. Saat matahari terbenam di cakrawala pada malam terakhir perjalanan mereka, Tenoch, Julio, dan Luisa menyadari bahwa makna hidup yang sebenarnya terletak bukan pada tujuan, tetapi pada momen-momen yang dibagikan di sepanjang jalan - sebuah wahyu yang akan tetap bersama mereka lama setelah perjalanan usai.