Kung Fu Panda 4

Plot
Dalam Kung Fu Panda 4, Lembah Kedamaian berkembang pesat, dan Po sekarang bersiap untuk menghadapi tantangan besar berikutnya: menjadi pemimpin spiritual lembah yang dihormati. Setelah mengisi peran sebagai Prajurit Naga, Po, panda yang menyenangkan dan antusias, telah menemukan tujuan dan penerimaan diri. Sebagai Prajurit Naga, dia telah menyelamatkan lembah dari berbagai ancaman, dan legendanya telah tumbuh selama bertahun-tahun. Namun, jubah Prajurit Naga juga membawa tanggung jawab besar, dan Po tahu bahwa dia tidak bisa lagi mempertahankan gelar tersebut. Dengan perubahan ini, prioritas Po bergeser dari melindungi lembah dari ancaman eksternal menjadi melestarikan keseimbangan halus di dalam lembah. Untuk mencapai hal ini, dia harus mengambil peran baru: melatih penerus yang layak untuk mengambil alih jubah Prajurit Naga. Beban keputusan ini sangat besar, bukan hanya karena dia harus melepaskan warisan tetapi juga karena orang yang dia pilih akan menjadi bagian integral dari masa depan lembah. Pencarian penerus yang layak dimulai, dan Po mengidentifikasi seorang kandidat muda dan terampil, seorang anggota dari Furious Five, atau lebih tepatnya, anak-anak dari Furious Five. Proses Pelatihan terungkap sebagai perjalanan yang mengharukan, di mana Po, dengan bantuan Tigress, Monkey, Viper, Crane, dan Mantis, mencoba membentuk praktisi muda ini menjadi seorang pejuang tangguh yang layak membawa warisan Prajurit Naga. Namun, upaya yang dilakukan Po tidak lepas dari tantangan. Kurangnya latar belakang kung fu konvensional membuatnya menjadi guru yang tidak konvensional, dan dia sering kesulitan menyampaikan pelajaran yang dia pelajari dengan cara yang dapat dipahami oleh pemula muda itu. Meskipun demikian, antusiasme dan dedikasi Po yang tak tergoyahkan terhadap pertumbuhan anak didiknya mendorongnya maju. Bersama-sama, mereka menjalin ikatan yang tak terpatahkan, mencontohkan makna sejati dari persahabatan, bimbingan, dan pelajaran yang diturunkan dari generasi ke generasi. Saat Po bekerja untuk membentuk anak itu menjadi Prajurit Naga berikutnya, bentang alam Lembah Kedamaian menghadapi ancaman baru dan dahsyat. Munculnya si jahat Chameleon, yang menguasai seni menangkap dan memanipulasi musuh kung fu kuno yang telah lama terlupakan, mengancam ketenangan lembah. Para penjahat dari masa lalu ini lebih licik dan tidak terduga, karena Chameleon memiliki kemampuan untuk menghidupkan mereka kembali, masing-masing dijiwai dengan sebagian kekuatan tuannya. Kekuatan antagonis baru membuat para pahlawan tradisional tampak tidak berdaya, dan mereka dipaksa untuk bersaing dengan tingkat kompleksitas musuh yang baru dan tidak terduga ini. Dengan kemunculan kembali Kaito, Zara, dan Badak Guntur di tengah berbagai lawan yang tangguh, mereka tahu bahwa mereka membutuhkan lebih dari kekuatan fisik untuk mengalahkan kreasi Chameleon. Saat menjalani perannya sebagai penerus Prajurit Naga, pendekar muda itu juga harus menghadapi konflik pribadi yang semakin memperumit upaya Po untuk mewariskan jubah itu. Ternyata kandidat muda ini adalah keponakannya, bukan seseorang yang dipilih secara acak dari lembah. Alasan dia dikirim oleh kakek nenek adalah untuk melatih Prajurit Naga untuk masa depan ketika Po tidak ada lagi. Rangkaian awal yang baru ini berpotongan dengan pelajaran yang melampaui keterbatasan para pahlawan tradisional lembah, menggali lebih dalam ke realitas yang lebih luas di mana pelatihan, kerja tim, dan belajar dari orang lain mengajarkan nilai sejati dari warisan: menjadi lebih dari sekadar pejuang, tetapi seorang pemimpin yang benar-benar layak. Namun, mencapai persatuan dan menyelamatkan lembah adalah hal yang menantang, terutama ketika setiap orang memiliki ide mereka sendiri tentang proses tersebut. Pada akhirnya, perjalanan Po mencapai momen transformatif saat dia menghadapi keterbatasan potensinya sendiri dan sampai pada pemahaman baru tentang tujuannya baik di masa sekarang maupun di masa depan lembah. Cinta tidak mengenal batas dan diturunkan ke generasi baru.
Ulasan
Julian
For the person in the comments who dismissively said Disney is running out of ideas: perhaps you missed the giant, prominent Chinese characters at the beginning that said "Universal Pictures" and "DreamWorks Animation"? Just a thought...
Cayden
In this fourth installment of the series, there's a noticeable lack of story and character development, resulting in a formulaic adventure. It's filled with generic action sequences and Po throwing in a few awkward inspirational one-liners. The characters barely have any personality, and it's just a non-stop, noisy spectacle. The initial impression is that of a pale story lacking both fun and lasting appeal. If you don't mind the commotion, it might be worth a watch. With this kind of serialized, purely formulaic sequel, DreamWorks could churn these out annually.
Elijah
Definitely skip the Mandarin dub! Jiang Xin and Huang Bo are alright, but Yang Mi is a complete disaster.
Lydia
The ending felt incredibly abrupt. The villain was defeated with almost no effort.
Ivan
Kung Fu's on display, a panda saves the day, the voice acting's a treat, the plot, a little weak, an audience tickled pink, the box office starts to clink.
Rekomendasi
