Wabah

Wabah

Plot

Di tengah musim panas khas Amerika, sebuah kota terpencil di jantung Amerika Serikat akan menghadapi malapetaka yang akan menyebar jauh melampaui batas-batas kecilnya. Kolonel Angkatan Darat Sam Daniels, diperankan oleh Dustin Hoffman, adalah seorang perwira tinggi di Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat untuk Penyakit Menular (USAMRIID). Dengan pengetahuannya yang luas tentang virus dan pengalamannya selama bertahun-tahun, Sam adalah kandidat yang sempurna untuk menangani wabah virus mematikan itu. Situasi terungkap ketika seorang jurnalis muda Amerika, Russell Cass, mengunjungi sebuah kota kecil di Midwest. Saat melakukan perjalanan melalui wilayah tersebut, seekor monyet muda, yang terinfeksi virus mirip Ebola, diimpor dari Afrika oleh seorang ilmuwan AS, Dr. Casey. Ilmuwan itu kemudian meninggal karena virus tersebut. Monyet itu kemudian dijual sebagai hewan peliharaan kepada pemilik kecil-kecilan di Midwest. Namun, ketika monyet itu sakit, ia mengalami kontak mematikan dengan seorang dokter hewan setempat, yang tanpa sadar tertular virus saat merawat monyet itu. Dokter hewan tersebut, dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah karena HIV, segera meninggal karena virus tersebut. Dengan virus yang sekarang berada di kota, kekacauan mulai terungkap. Kepanikan terjadi ketika warga kota terinfeksi, dan media dengan cepat menyebarkan berita ke seluruh negeri. Karena takut virus itu dapat menyebar luas, pemerintah AS terpaksa mengambil tindakan drastis dan memulai respons darurat. Masuklah karakter Kolonel Sam Daniels, yang ditugaskan oleh atasannya, Jenderal Binford, untuk menyelidiki situasi di kota itu. Sam, bagaimanapun, percaya bahwa situasinya dapat diatasi jika pemerintah bertindak cepat dan memberikan dukungan yang diperlukan kepada staf medis setempat. Terlepas dari keengganan awal pemerintah untuk mengambil tindakan tegas, tekad dan keahlian Sam akhirnya menarik perhatian Penasihat Sains Presiden, Donald Fletcher. Tugas yang dihadapi Sam sangat berat. Dia tahu bahwa satu-satunya cara untuk mencegah penyebaran virus adalah dengan bertindak cepat dan tegas. Angkatan Darat dimobilisasi untuk mendirikan zona karantina di sekitar kota, dan keahlian militer sangat penting dalam menahan wabah. Namun, tindakan militer harus diimbangi dengan hati-hati untuk mencegah kepanikan yang tidak perlu dan menjaga ketertiban umum. Sementara itu, Gedung Putih berada di bawah tekanan untuk mengambil tindakan tegas. Presiden, dengan bimbingan Penasihat Sains-nya, dihadapkan pada keputusan yang sulit: mengambil tindakan ekstrem untuk menahan virus atau membiarkannya menyebar. Saat situasi terungkap, Gedung Putih menjadi pusat ketegangan dan perbedaan pendapat karena berbagai faksi menawarkan saran yang bersaing tentang cara menangani krisis. Seiring meningkatnya ketegangan, kehidupan pribadi Sam menjadi tegang. Dia terpecah antara kewajibannya kepada negara dan kewajibannya kepada keluarganya. Istrinya, Robyn, yang baru saja dibebaskan dari penjara setelah menjalani hukuman karena kejahatan kerah putih, berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup, bekerja sebagai pelayan. Pekerjaan Sam mengharuskannya menghabiskan waktu berjam-jam jauh dari rumah, dan ia merasa semakin sulit untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesionalnya. Robyn, seorang perawat, juga tertarik ke dalam krisis ketika dia mulai curiga bahwa militer tidak melakukan cukup banyak untuk menahan wabah. Saat dia menyaksikan kehancuran yang disebabkan oleh virus secara langsung, dia menjadi semakin frustrasi dengan respons pemerintah dan mulai bersimpati dengan warga kota setempat yang berjuang untuk hidup mereka. Taruhannya ditingkatkan ketika ditemukan bahwa seorang yang terinfeksi secara tidak sengaja membawa virus itu ke Washington D.C. Kepanikan meletus ketika ibu kota negara dikarantina. Situasi sekarang telah mencapai titik kritis, dan Gedung Putih terpaksa mengambil tindakan drastis untuk menahan virus. Saat upaya Angkatan Darat untuk menahan virus berlanjut, Sam terpaksa menghadapi implikasi moral dari pekerjaannya. Dia berjuang dengan etika mengkarantina sebuah kota dan mempertaruhkan nyawa orang-orang yang tidak bersalah. Semakin dia menyadari biaya manusia dari wabah itu, semakin bertekad dia untuk menemukan solusi. Pada akhirnya, keahlian dan tekad Sam membantu menahan wabah itu. Dengan dukungan dari staf medis setempat dan keahlian Robyn, yang membantu membangun protokol yang efektif untuk merawat yang terinfeksi, Sam berhasil menghentikan penyebaran virus. Kota itu diselamatkan, tetapi tidak tanpa pengorbanan besar. Saat krisis terkendali, bangsa merefleksikan pelajaran yang dipetik dari wabah tersebut. Militer, pemerintah, dan komunitas medis berkumpul untuk membahas bagaimana meningkatkan respons mereka terhadap keadaan darurat di masa depan. Film ini diakhiri dengan nada yang menyentuh, menyoroti pentingnya kerja sama dan pengertian dalam menghadapi ancaman global.

Wabah screenshot 1
Wabah screenshot 2
Wabah screenshot 3

Ulasan