Savages

Savages

Plot

Savages adalah film drama Prancis tahun 2012 yang disutradarai oleh Thomas Bataille, yang mengisahkan kehidupan yang saling terkait dari seorang gadis muda bernama Kéria dan hubungannya dengan komunitas dan lingkungannya di Kalimantan yang berubah dengan cepat. Di tengah hutan tropis yang rimbun, ayah Kéria bekerja di perkebunan kelapa sawit, di mana kehidupan relatif damai, hingga penemuan kebetulan memicu serangkaian peristiwa. Saat menjelajahi perkebunan, Kéria menemukan bayi orangutan yatim piatu, yang dengan hati-hati dia selamatkan dan putuskan untuk dinamai Oshi. Pertemuan kebetulan ini memicu ikatan yang tak terpatahkan antara Kéria dan makhluk tak berdosa itu, sebuah cerminan dari kasih sayang bawaannya dan kepeduliannya terhadap kesejahteraan orang-orang di sekitarnya. Seiring berjalannya waktu, sepupu Kéria, Selaï, tiba di perkebunan di tengah latar belakang suku-suku asli yang dilanda konflik dan perusahaan penebangan kayu yang memperebutkan tanah. Suku-suku, yang diusir dari wilayah leluhur mereka, mencari perlindungan di perkebunan. Keluarga Kéria menerima Selaï, dan kehadiran sepupu yang terlantar ini menambah rasa urgensi dalam kehidupan Kéria. Kisah-kisah mengerikan Selaï tentang perjuangan rakyatnya memicu rasa tujuan dalam diri Kéria, saat dia mulai merenungkan implikasi industri kelapa sawit terhadap lingkungan dan budaya komunitasnya. Saat perusahaan penebangan kayu, yang dipersenjatai dengan kekuatan negara dan didorong oleh keuntungan, mengancam untuk mencabut hutan dan menggusur suku-suku, Kéria mendapati dirinya berada dalam jalur tabrakan dengan industri tempat ayahnya bekerja. Dia terpaksa memilih antara cintanya pada orangutan, Oshi, dan cintanya pada ayahnya, yang mata pencahariannya dipertaruhkan. Konflik internal Kéria meningkat saat perusahaan kelapa sawit, dengan mengabaikan masyarakat adat dan lingkungan, mempercepat perusakan hutan tropis. Melalui karakter Kéria, film ini menyampaikan kedalaman emosional dari ikatan dia dengan Oshi dan suku tersebut, dan perjuangan selanjutnya saat dia menavigasi lanskap berbahaya ini. Keputusannya untuk memihak orangutan dan suku Selaï beresonansi sangat dalam, menyoroti dampak manusia dari kerusakan dan eksploitasi lingkungan. Saat dia menyaksikan kekuatan brutal yang diberikan oleh perusahaan penebangan kayu, Kéria harus mendamaikan kesetiaannya kepada ayahnya dengan kewajibannya untuk melindungi suku, orangutan, dan hutan yang menjadi tempat perlindungan mereka. Dengan perpaduan drama dan komentar sosial yang kuat, Savages menggali dinamika rumit antara manusia, alam, dan ekonomi. Film ini mengangkat pertanyaan mendesak tentang nilai budaya masyarakat adat dan sumber daya alam dalam menghadapi pembangunan industri. Dengan memanusiakan orangutan dan menggambarkan kedalaman emosional dari perjuangan Selaï, Thomas Bataille menyusun narasi yang pedih dan menggugah pikiran. Melalui lensa pengalaman Kéria, Savages memperlihatkan konsekuensi luas dari degradasi lingkungan dan pentingnya sensitivitas budaya. Film ini merupakan pengingat pedih bahwa hubungan kita dengan alam saling berhubungan, dan konsekuensi dari tindakan kita bisa sangat luas dan menghancurkan. Saat Kéria mendapati dirinya berada di tengah konflik yang dahsyat, film ini menantang kita untuk merenungkan tanggung jawab kita untuk melestarikan dunia alami dan keseimbangan rapuh yang ada di dalam ekosistem. Pada akhirnya, Savages berfungsi sebagai bukti kekuatan kasih sayang dan empati manusia, dan ketahanan dunia alami dalam menghadapi kehancuran. Penggambaran film yang bernuansa tentang hubungan Kéria dan perjuangannya melawan industri kelapa sawit menawarkan kritik pedas terhadap nilai-nilai masyarakat modern, mendesak kita untuk mengevaluasi kembali prioritas kita dan mencari koeksistensi yang lebih harmonis dengan alam.

Savages screenshot 1
Savages screenshot 2
Savages screenshot 3

Ulasan