Strange Days

Plot
Dalam film thriller fiksi ilmiah yang kelam dan berpasir Strange Days, yang berlatar Los Angeles di masa depan distopia, kota ini berada di ambang keruntuhan sosial dan ekonomi. Metropolis yang dulunya berkembang pesat ini telah berubah menjadi lanskap kacau balau yang penuh kejahatan, di mana jurang pemisah antara yang punya dan yang tidak punya semakin besar secara eksponensial. Di tengah kemerosotan ini, industri baru yang sangat menguntungkan telah muncul, memanfaatkan keputusasaan dan kecenderungan voyeuristik penduduk kota. Mantan polisi Lenny Nero (diperankan oleh Ralph Fiennes) telah meninggalkan pekerjaannya untuk mendapatkan keuntungan dari industri ini, menjual "cumi" – cakram realitas virtual kecil yang berisi kenangan dan pengalaman orang lain yang terekam. Rekaman ini dapat ditonton pada perangkat yang dipasang di kepala khusus, memungkinkan pemirsa menghidupkan kembali emosi dan sensasi orang-orang yang memakainya. Sebagian besar, rekaman ini mendokumentasikan peristiwa duniawi: pertemuan intim pasangan, pesta ulang tahun anak, atau pertengkaran antar teman. Namun, ketika setumpuk cumi-cumi baru tiba, Nero menemukan sebuah paket yang menentang ongkos biasanya. Salah satu cumi-cumi berisi rekaman pembunuhan, dan peristiwa yang digambarkan sangat nyata. Video yang berjudul "Squid Game #2021/10/10" tampaknya merupakan rekaman di tempat pembunuhan brutal dan tidak masuk akal. Saat Nero menonton, rasa tidak nyaman dan ngeri muncul. Korban, seorang wanita muda, diserang dan dibunuh secara brutal, sementara si penyerang tetap tenang dan menyendiri, seolah-olah itu hanya hari biasa di tempat kerja. Cumi-cumi khusus ini berbeda dari yang lain; mentah, tidak diedit, dan sangat nyata. Didorong oleh rasa ingin tahu dan rasa tanggung jawab, Nero memutuskan untuk menyelidiki pembunuhan dan identitas pelaku. Namun, saat dia menyelidiki lebih dalam misteri tersebut, dia mendapati dirinya berjalan di atas tali antara kesetiaannya pada bisnis cumi-cuminya dan kegelisahannya yang semakin besar tentang etika mengambil untung dari kekerasan. Rekaman itu sendiri, "Squid Game #2021/10/10," menjadi obsesi bagi Nero, yang tahu bahwa itu bisa membuatnya atau menghancurkannya, mengeksposnya pada kenyataan pahit dunia yang sebelumnya dia hindari. Saat Nero menavigasi jaringan yang kompleks ini, dia berpapasan dengan tiga individu yang memegang kunci untuk mengungkap misteri: seorang pelacur jalanan bernama Mace (diperankan oleh Angela Bassett), seorang ilmuwan brilian tetapi bermasalah bernama Iris Steensman (diperankan oleh Juliette Lewis), dan seorang polisi nakal, Phil Reece (diperankan oleh Vincent D'Onofrio). Melalui serangkaian percakapan dan konfrontasi yang menegangkan, masing-masing memainkan peran penting dalam mengungkap kisah korban, pembunuhan, dan identitas pria yang bertanggung jawab. Sepanjang film, batasan antara realitas dan fantasi menjadi kabur, saat penonton tenggelam dalam dunia surealis di mana pengalaman dijual dan orang-orang hidup melalui kehidupan orang lain. Saat penyelidikan semakin dalam, narasi bergerak menuju wahyu yang mengejutkan: pembunuhan dalam rekaman itu hanyalah tiruan dari tragedi yang lebih besar yang telah mengguncang Los Angeles hingga ke intinya. Tatanan sosial kota ini terkoyak dengan cepat, dan peristiwa yang terekam dalam rekaman cumi-cumi hanyalah mikrokosmos dari kekerasan dan keputusasaan yang mengintai di bawah permukaannya. Dalam klimaks Strange Days, Nero, Mace, Iris, dan Phil bertemu di sebuah gedung bertingkat tinggi tempat mereka percaya kunci untuk mengungkap misteri menanti. Konfrontasinya eksplosif dan intens, karena kebenaran tentang pembunuhan dan motivasinya perlahan terungkap. Pada akhirnya, Nero dan sekutunya dibiarkan bergulat dengan konsekuensi dari penemuan mereka dan implikasi dari tindakan mereka di sebuah kota di ambang kekacauan. Film thriller fiksi ilmiah yang berpasir dan menggugah pikiran ini, yang ditulis dan disutradarai oleh Karl Freund, menawarkan visi mengerikan tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan. Saat kita menyaksikan sisi kelam Los Angeles, menjadi jelas bahwa daya pikat eskapisme, komodifikasi pengalaman, dan kaburnya realitas dan fantasi dapat menyebabkan konsekuensi yang membawa malapetaka. Strange Days tetap menjadi kisah peringatan yang menghantui dan berkesan, yang berfungsi sebagai peringatan tentang bahaya kecenderungan voyeuristik kolektif kita dan potensi destruktif dari kapitalisme yang tidak terkendali.
Ulasan
Rekomendasi
