The Man Who Fell to Earth

The Man Who Fell to Earth

Plot

Di tengah gurun yang sunyi dan gersang, Thomas Jerome Newton, seorang pengunjung dari planet Anthea yang jauh, mendarat darurat dengan pesawat ruang angkasanya dalam upaya untuk menyelamatkan dunianya yang sekarat dari dehidrasi. Dengan planetnya yang menghadapi bencana, pencarian Newton akan sumber air yang melimpah menjadi tujuan utamanya. Keputusasaan alien itu terasa saat ia dengan panik mencari solusi untuk melestarikan sumber kehidupan dunianya. Sekibanya di Bumi, Newton, seorang penemu yang cerdas dan pandai, segera menyadari perbedaan teknologi yang besar antara planetnya dan planet tempat ia terdampar. Dengan bantuan pengacaranya yang giat dan ambisius, Oliver Farnsworth, Newton memanfaatkan pengetahuan luar biasanya tentang teknologi canggih untuk merancang produk-produk inovatif yang dengan cepat mendapatkan daya tarik di pasar global. Saat penemuan-penemuannya yang menguntungkan menarik perhatian berbagai institusi yang kuat, Newton melihat peluang untuk memanfaatkan kecakapan teknologinya untuk merancang metode efisien untuk mengangkut komoditas berharga yang sangat ia butuhkan: air. Kota New York terbukti menjadi wadah peleburan peluang bagi Newton. Saat ia menggali lebih dalam dunia perdagangan, kehadirannya yang karismatik dan ketajaman bisnisnya yang luar biasa dengan cepat menjadikannya tokoh terkemuka dalam dunia kewirausahaan. Di tengah hiruk pikuk eksploitasi komersialnya, ketertarikan Newton pada pengalaman manusia semakin terasa. Saat menjelajahi lanskap perkotaan, ia menemukan seorang petugas hotel yang menawan bernama Mary-Lou. Sifatnya yang tenang namun memikat menangkap imajinasi Newton, dan kasih sayang yang tidak mungkin tumbuh di antara mereka. Saat hubungan emosional Newton dengan Mary-Lou semakin kuat, ia mulai mengevaluasi kembali niatnya untuk kembali ke Anthea. Namun, takdir memiliki rencana lain untuk pengunjung luar angkasa ini. Pemerintah AS, yang sekarang menyadari kecakapan teknologi Newton yang mengesankan, mulai memperhatikan kemajuan luar biasanya di bidang inovasi. Dalam langkah licik, pemerintah memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeksploitasi keahlian Newton untuk keuntungan mereka sendiri. Newton, yang sekarang berada di bawah pengawasan pemerintah AS, mendapati rencana yang telah ia susun dengan hati-hati terancam. Saat dunianya dengan cepat terurai, ia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa waktunya di Bumi mungkin hanya singkat. Dengan kemampuan teknologinya yang canggih sekarang didambakan oleh mereka yang ada di Bumi, keberadaan Newton menjadi sebuah teka-teki, yang memicu suasana kecurigaan dan rasa ingin tahu tentang niatnya yang sebenarnya. Terlepas dari keterikatannya yang semakin besar pada Mary-Lou dan janji kehidupan baru, Newton pada akhirnya dihadapkan pada keputusan yang mustahil: haruskah ia kembali ke planetnya yang kekeringan dan melestarikan sumber dayanya yang semakin menipis, atau haruskah ia menyerah pada daya pikat kehidupannya di Bumi, yang berpotensi membahayakan kesempatan untuk menyelamatkan dunia asalnya. The Man Who Fell to Earth berfungsi sebagai alegori pedih untuk bahaya ambisi yang tak terkendali, di mana bahkan niat yang paling baik pun dapat diputarbalikkan oleh intrik mereka yang memiliki agenda lebih jahat. Singkatnya, film ini menyelidiki konsekuensi dari pilihan Newton dan konsekuensi dari keserakahan manusia akan kekuasaan. Kisah ini menjadi refleksi dari hubungan dunia kita dengan kemajuan ilmiah dan dilema moral yang menyertainya. Saat Thomas Newton berdiri di persimpangan takdirnya, ia tanpa sadar mengurai benang-benang narasi kompleks yang menimbulkan pertanyaan pedih tentang keseimbangan yang rapuh antara kemajuan teknologi dan pelestarian kemanusiaan seseorang.

The Man Who Fell to Earth screenshot 1
The Man Who Fell to Earth screenshot 2
The Man Who Fell to Earth screenshot 3

Ulasan