Wonka

Plot
Dalam film fantasi musikal tahun 2023 'Wonka', yang disutradarai oleh Paul King, karakter ikonik Willy Wonka diperankan oleh Timothée Chalamet. Film ini menggali kisah masa lalu sang pembuat cokelat eksentrik, memberikan wawasan kepada penonton tentang masa kecilnya, pengalaman yang membentuknya, dan peristiwa yang membawanya menciptakan dunia imajinasi murni yang menakjubkan. Film ini dimulai dengan Willy Wonka sebagai seorang anak, didampingi oleh ayahnya, seorang dokter gigi. Wonka Sr. tidak menyetujui ketertarikan putranya pada permen dan mendorongnya untuk mengejar profesi yang lebih praktis. Terlepas dari itu, Wonka Jr. didorong oleh hasratnya untuk menciptakan dan menemukan, sering kali menciptakan alat yang menyebabkan kekacauan di rumah mereka. Seiring bertambahnya usia Wonka Jr., ia menjadi semakin kecewa dengan harapan ketat ayahnya dan imajinasi yang terbatas. Ketegangan akhirnya memuncak ketika Wonka Jr. mencoba menggunakan peralatan gigi ayahnya untuk membuat mesin pembuat permen darurat, yang mengakibatkan bencana. Dalam kemarahan, Wonka Sr. mengusir putranya dari rumah, yang menyebabkan periode yang penuh gejolak dalam kehidupan Wonka muda. Merasa tersesat dan tanpa harapan, Wonka Jr. mengembara di kota, bertemu dengan sekelompok pemain jalanan, termasuk sekelompok badut, akrobat, dan musisi. Dia sangat terpikat oleh energi gembira dan tawa menular mereka dan memutuskan untuk bergabung dengan kelompok mereka. Melalui pengalamannya dengan para pemain jalanan, Wonka mulai menjalin hubungan dan membangun rasa memiliki. Sementara itu, ayah Wonka terus memimpin praktik gigi yang sukses, tanpa memberi ruang untuk imajinasi atau kreativitas. Klinik giginya menjadi ruang yang dingin dan steril tanpa rasa aneh atau heran. Kontras yang mencolok antara kedua lingkungan melambangkan dua jalan yang ditakdirkan untuk ditempuh Wonka Jr. – satu jalan dengan kesenangan manis dan imajinasi murni, dan yang lainnya dengan batasan dan konvensi. Bertahun-tahun berlalu, dan Wonka Jr. menjadi pembuat permen yang terampil tetapi merasa terjebak oleh bakat dan keadaannya. Ingin bebas dari rutinitasnya yang biasa, ia menemukan pabrik cokelat yang ditinggalkan yang menjadi pusat mimpinya. Pabrik Cokelat Wonka adalah bukti kekuatan imajinasi, dunia di mana segala sesuatu mungkin terjadi, dan mimpi terbuat dari gula dan rempah-rempah. Dengan tekad yang tak henti-hentinya, Wonka mengubah pabrik yang ditinggalkan menjadi negeri ajaib yang fantastis, penuh dengan lolipop dan geyser sirup cokelat yang bergulir. Saat pabrik mulai terbentuk, legenda Willy Wonka mulai berakar, memikat hati dan imajinasi orang-orang yang melihat sekilas kreasi luar biasanya. Sementara itu, sekelompok lima anak yang tenang namun bertekad, para pemenang tiket emas, menemukan Tiket Emas yang tersembunyi di dalam batang Cokelat Wonka. Kelima pelamar muda ini, masing-masing dengan pesona dan motivasi unik mereka, dipilih untuk memulai perjalanan pamungkas dan bertemu dengan Willy Wonka yang penuh teka-teki. Saat anak-anak bergabung dengan Wonka di dunianya, mereka belajar pelajaran berharga tentang keberanian, ketekunan, dan keyakinan pada diri sendiri. Sepanjang perjalanan, kegelapan masa lalu Wonka menghadapinya. Perjuangan yang dia hadapi, rasa sakit yang dia alami, dan ketidakpastian masa depannya. Wonka menggunakan pengalaman hidup ini tidak hanya untuk membentuk pendekatan eksentrik namun imajinatifnya dalam membuat permen, tetapi juga, yang lebih penting, sebagai sumber kekuatan untuk melampaui tantangannya. 'Wonka' memadukan unsur-unsur yang lebih gelap dan lebih jahat dari cerita aslinya dengan rasa keajaiban yang sama. Saat Willy Wonka mengungkapkan kisahnya, merangkul baik terang maupun gelap, penonton pulang dengan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana seorang pria, dipersenjatai dengan semangat pantang menyerah dan imajinasi yang tak terpuaskan, mengubah visi sederhana menjadi kenyataan yang akan menginspirasi generasi yang akan datang.
Ulasan
Parker
Didn't even crave chocolate after watching. All I can remember is "Oompa Loompa (Hugh Grant), doompa-dee-doo."
Alan
The winter of humanity needs a film like this.
Sylvia
In terms of the story, this Wonka is not the same character as Depp's version. One misses his father, while the other longs for his mother. The movie is full of fairytale-like joy, and the humor is quite endearing. Although it's labeled as a musical, the songs aren't particularly memorable, thankfully the Oompa Loompas carry the show, leaving you with an addictively repetitive earworm. Timothée Chalamet's singing is a bit off, but his acting is fine. He perpetually wears a simple, naive, and carefree confident smile, perfectly balancing between foolishness and cleverness. PS It's a British director leading a cast of British actors for a reunion, and the "Horrible Histories" actors make a surprising comeback.
Parker
Note: This film contains absolutely no chocolate that looks appetizing.
Rekomendasi
