Dream Home

あらすじ
Dream Home adalah film horor thriller psikologis Korea Selatan tahun 2014 yang disutradarai oleh Julie Yaizumi. Film ini berkisah tentang Jae-hee, diperankan oleh Julie Brown, seorang wanita putus asa yang telah tinggal di apartemen kecil dan kotor bersama pasangannya untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Obsesi Jae-hee untuk memiliki rumah idealnya mendorong tindakannya sepanjang film. Rumah impiannya adalah gedung apartemen mewah dengan pemandangan laut yang sempurna. Namun, visi ini datang dengan harga yang mahal: lokasi apartemen berada di lingkungan dengan tingkat kejahatan tinggi dengan bangunan bobrok dan penduduk yang gaduh. Jae-hee mengambil tindakan drastis untuk mewujudkan impiannya, sambil berusaha tampil polos. Saat dia mengincar gedung bertingkat tinggi di tepi laut, dia memulai kampanye intimidasi untuk menakut-nakuti calon pembeli dan mengurangi tingkat hunian gedung bertingkat tinggi. Menggunakan setiap alat yang dia miliki, Jae-hee memanipulasi penghuni gedung bobrok di sebelah gedung bertingkat tinggi untuk mengosongkan rumah mereka. Sepanjang film, karakter Jae-hee digambarkan sebagai sosok yang tampak tidak berbahaya dan bahkan disukai, dengan tingkah laku lembut yang membuat niatnya tampak tidak bersalah. Namun, tindakan jahatnya perlahan terungkap saat cerita terungkap. Karakter Jae-hee memiliki banyak segi dan menunjukkan berbagai macam emosi; kadang-kadang, tindakannya tampak dimotivasi oleh keinginan untuk mempertahankan diri, sementara di lain waktu, dia tampaknya didorong hanya oleh ambisi yang menyimpang. Saat tingkat hunian gedung bertingkat tinggi menurun, tindakan Jae-hee menjadi semakin agresif dan mengganggu. Dia mulai menggunakan tindakan yang lebih drastis, seperti memecahkan jendela apartemen kosong dan melukis grafiti agar bangunan terlihat bobrok. Metode Jae-hee juga meluas ke merusak sistem kelistrikan dan ledeng apartemen warga dan bahkan sampai membakar properti mereka. Sepanjang film, ada saat-saat ambiguitas mengenai motivasi Jae-hee. Beberapa adegan mengisyaratkan Jae-hee didorong oleh keinginan untuk kehidupan yang lebih baik, sementara yang lain menunjukkan bahwa dia mungkin memiliki dendam pribadi terhadap gedung bertingkat tinggi dan penghuninya. Nada dasar ambiguitas ini menambah kedalaman karakter Jae-hee, membuat film lebih kompleks dan lebih sulit untuk dikategorikan ke dalam genre thriller atau horor sederhana. Sutradara film ini menggunakan teknik halus untuk membangun ketegangan, sering kali menggunakan pengambilan gambar panjang dan dialog minimal untuk menciptakan suasana yang meresahkan. Metode-metode ini juga membantu menyoroti sifat duniawi kehidupan sehari-hari Jae-hee, yang berlawanan dengan kekacauan yang dia picu di komunitasnya. Saat obsesi Jae-hee terhadap rumah impiannya mencapai titik didih, dia terlibat dalam perilaku yang semakin tidak menentu. Namun, tikungan mengejutkan di klimaks film mengungkapkan sifat sebenarnya dari motivasi Jae-hee. Wahyu tersebut menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang karakter Jae-hee, menunjukkan bahwa mungkin ada daya dorong psikologis atau emosional di balik tindakannya. Dream Home mengangkat pertanyaan tentang sejauh mana orang akan berusaha untuk mencapai keinginan mereka, terutama dalam hal perumahan dan keamanan finansial. Film ini berfungsi sebagai kisah peringatan tentang bahaya obsesi dan pentingnya menghormati batasan dan kehidupan orang lain dalam mengejar tujuan pribadi. Film ini menampilkan campuran humor gelap dan drama yang intens, yang sering kali membuat penonton mempertanyakan niat Jae-hee. Pada akhirnya, kompleksitas karakter Jae-hee dan penurunannya ke dalam kekacauan menambah lapisan pada narasi film, menciptakan film thriller yang menggugah pikiran yang tetap ada lama setelah kredit berakhir.
レビュー
おすすめ
